Politisi Golkar soal Calon Kapolri: Kapasitas Listyo Mumpuni


 

Anggota Komisi III DPR dari fraksi Golkar Sari Yuliati menjelaskan, opsi Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo selaku calon Kapolri dilihat tepat.


"Dari sisi kualitas dan kemampuan sangat oke," kata Sari dalam penjelasannya, Jumat (15/1/2021).


Bola Online Terpercaya Ia cuman pengin bila kelak Listyo dipilih selaku Kapolri, karena itu ada rintangan yang perlu ditemui di zaman digital sekarang ini. Bagaimana dianya dapat hadapi teror cyber.


Menurut dia, Kapolri yang baru harus siap-siap hadapi rintangan ini. Ingat, disituasi wabah saat ini, banyak warga yang memprioritaskan digitalisasi.


"Rintangan kedepan yang paling berat diantaranya kejahatan siber. Wabah menggerakkan ekonomi digital bisa lebih cepat diperlukan untuk warga, pasti Polri harus siap-siap hadapi rintangan ini," terang Sari.


Tidak cuman Golkar, Anggota Komisi III DPR RI dari PDIP Arteria Dahlan memberikan dukungan opsi Jokowi bukan lantaran argumen partai semata-mata. Menurut dia, Jokowi dapat pilih orang.


"Beliau itu smart sekalian pengamat yang bagus, beliau mengenali benar siapakah yang patut untuk diusulkan ke DPR untuk diputuskan. Apa lagi menyaksikan momen penggantian Kapolri kesempatan ini, ke-5 calon yang diusulkan oleh Kompolnas itus semua adalah beberapa aset polri sekalian putra-putra terhebat negara dan bangsa," kata Arteria.


Menurutnya, Listyo asset terhebat polri, secara individual, pribadinya simpel, figur karyawan sekalian pimpinan yang bersahaja dan rendah hati, kontol emosinya juga baik sekali dan condong tidak suka menunjukkan diri.


"Secara kredibilitas mempunyai reputasi yang paling mengagumkan sekalian segudang perolehan prestasinya, termasuk bagaimana beliau lakukan pembenahan di Bareskrim Mabes Polri," terang Arteria.

Postingan populer dari blog ini

Gregory Camp, Elderly Lecturer, Educational institution of Auckland College of Songs

Next year three German regions, including Saxony, will elect new regional parliaments.

it was up to Hamas to free more hostages.